DPRD Sumenep Nilai Kemacetan di Penyeberangan Kalianget-Talango Karena Kesalahan Regulasi

oleh
Akis Jazuli, Anggota DPRD s Sumenep asal Kecamatan Talango

Pena Madura, Sumenep, 19 November 2020 – Kemacetan di Penyeberangan Kalianget-Talango, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, hingga kini belum juga ada solusi.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Akis Jazuli menilai kemacetan yang terjadi itu akibat adanya kesalahan regulasi.

Menurutnya, setiap hari aktivitas penenyeberangan selalu dipadati penumpang sementra jasa angkutan laut yang beroperasi minim. Sehingga selalu terjadi kemacetan hingga ber-jam-jam.

Anggota Komisi II DPRD Sumenep itu menyebut, kemacetan di pelabuhan itu sudah menjadi masalah klasik yang belum juga bisa teratasi hingga kini. Oleh sebab itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk memperbaiki regulasi yang ada.

“Di Pelabuhan itu, saat ini hanya ada satu atau dua armada yang beroperasi, itu tidak cukup sehingga dipastikan selalu macet,” katanya, Kamis (19/11/2020).

Ketua Fraksi NHS DPRD Sumenep itu meminta, agar pemerintahdalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep berfikir bagaimana ada penambahan armada laut yang beroperasi.

“Menurut saya minimal disana harus ada sedikitnya empat armada yang beroperasi. Ini harus sudah mulai difikirkan agar kemacetan ini bisa segera diatasi,” tambahnya.

Akis menilai selama ini intansi terkait belum maksimal dalam upaya mengurai kemacetan di pelabuhan tersebut. Padahal masalah itu menyangkut kebutuhan inti masyarakat.

“Selama ini masih belum begitu signifikan. Oleh karena itu pemirintah harus turun langsung kelapangan secara intens. Jangan selalu menunggu desakan,” bebernya.

Sementara Kepala Dishub Sumenep, Agus Sulasno mengatakan bahwa kemacetan di penyeberangan Kalianget-Talango tersebut hanya insidentil.

“Sementara ini penyebrangan Talango-Kalianget itu sudah ditambah satu kapal lagi. Ada tiga yang beroperasi,” sebutnya.

Agus menambahkan, jika dalam kondisi padat tiga kapal akan dioperasikan. Akan tetapi, jika dalam kondisi biasa, pihaknya mengklaim dua kapal sudah cukup. (Emha/Man)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *