Pena Madura, Sumenep, Senin 12 Februari 2018 – Kantor KPU Sumenep, Madura, Jawa Timur, akan dibakar pendukung pasangan calon gubernur. Massa menuduh KPU curang saat rekapitulasi ditingkat kabupaten karena banyak suara calon jagoannya hilang.
Awalnya, Sejumlah Tahapan Pemilihan Umum Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, di Kabupaten Sumenep banyak diwarnai kecurangan. Seperti pemasangan alat peraga kampanye saat hari tenang sampai pada proses penghitungan surat suara yang di duga banyak terjadi kecurangan.
Sebelum tahapan masa kampanye dimulai, salah satu pasangan Cagub-Cawagub diketahui sudah melakukan kampanye terselubung, akibatnya pendukung calon lainnya tidak terima dan akhirnya menyandera logistik yang bawa dari kantor KPU ke masing-masing Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK). Saat ditengah perjalanan tiba-tiba massa menyandera logistik, beruntung polisi langsung sigap dan mengamankan pelaku.
Tidak hanya sampai disitu, saat pemungutan suara petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS), diduga melakukan kecurangan saat rekapitulasi ditingkat PPS, akibatnya massa pendukung tidak terima dan menyerang petugas yang diduga curang.
“Petugas curang karena suara calon kami banyak yang hilang”, kata Hayat (35), pendukung salah satu cagub yang kecewa.
Situasi semakin memanas saat pelaksanaan kampanye terbuka, dua massa dari kedua paslon bentrok dilokasi kampanye, namun situasi akhirnya mampu di kendalikan oleh polisi yang sedang melakukan patroli.
Ketika proses rekapitulasi suara ditingkat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, kericuhan kembali terjadi. Dua kelompok massa pendukung kedua paslon yang sejak awal mengepung kantor KPU tidak terima dengan hasil rekapitulasi karena suara salah satu paslon tiba-tiba hilang.
Sekelompok massa kemudian berencana membakar kantor KPU karena kecewa. Massa berusaha menyerang kantor KPU dengan melemparkan botol air dan batu ke arah petugas, akhirnya petugas terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan serta menyemprotkan air untuk membubarkan massa. Petugas kemudian menangkap para pendukung yang diduga menjadi provokator.
Drama diatas adalah gambaran simulasi pengamanan Pilgub Jatim di kabupaten Sumenep, yang bertempat didepan Masjid Jamik Sumenep, Madura Jawa Timur, Senin (12/2/2018).
“Kami ingin melatih kesiapan anggota polri dalam pengamanan Pilgub nanti”, kata Kapolres Sumenep, AKBP. Fadillah Zulkarnaen, usai menyaksikan simulasi bersama anggota Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Sumenep. Mulai dari A. Busyro Karim, Bupati Sumenep, Herman Dali Kusuma, Ketua DPRD, Kepala PN Sumenep, Anggota KPU, Abdul Hadi dan Dandim 0827 Sumenep.
Polres Sumenep telah menyiapkan sekitar 800 personel lebih termasuk pasukan BKO dari Polda Jatim, yang akan melakukan pengamanan di 2400 TPS yang tersebar di 27 Kecamatan (Daratan 19 Kecamatan, Kepulauan 8 Kecamatan) dan 330 Desa/Kelurahan.(Man/EmHa)