Mahasiswa Demo Disperindag Sumenep Desak Usut Dugaan Pungli Retribusi Pasar

oleh
Mahasiswa di Depan Kantor Disperindag Sumenep
banner 468x60

Pena Madura, Sumenep 24 Mei 2018 – Puluhan aktivis mahasiswa Lingkar Intelektual Mahasiswa (Lima) dan Forum Komunikasi Mahasiswa Sumekar (Fkms) berunjukrasa di depan kantor dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, mereka menuntut pengusutan dugaan pungutan liar (Pungli) yang terjadi secara masive dan terstruktur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur.

Dalam aksinya di depan kantor dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, dengan di jaga ketat puluhan anggota polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol pp) Sumenep, para pengunjukrasa membentangkan sejumlah poster berisi tuntutan dan berorasi menggunakan pengeras suara.

banner 336x280

Iklal Husen, koordinator aksi menyampaikan secara rinci terjadinya dugaan pungutan liar yang masive dan terstruktur yang di lakukan oleh petugas penarikan retribusi kepada pedagang, seperti di pasar anom baru sumenep, besarnya nominal pungutan bervariasi mulai Rp. 2000 hingga Rp. 5000 setiap pedagang, pungutan tersebut sangat tidak sesuai dengan yang tertera di karcis yang di berikan kepada pedagang.

“Dugaan pungli tersebut di lakukan petugas penarikan retribusi setiap hari nominalnya bervariasi mulai Rp. 2000 hingga Rp. 5 000 setiap pedagang, padahal di karcis tertera hanya Rp. 1.500,” kata Iklal Husen, korlap demo, saat berorasi di depan kantor disperindag Sumenep, Kamis (24/05/2018).

Mahasiswa saat Orasi di depan Disperindag Sumenep

Mahasiswa mengklain sudah memiliki bukti otentik terkait dugaan praktek pungutan liar tersebut, bahkan mereka juga sudah melakukan investigasi ke lepangan dan wawancara langsung dengan sejumlah pedagang, adanya dugaan pungli tersebut juga di akui sejumlah pedagang.

“Kami sudah melakukan investigasi untuk membuktikan dugaan pungli tersebut dan ternyata sejumlah pedagang yang kami temui mengakui membayar di atas nominal yang tertera di karcis karena di minta oleh petugas,” kata Iklal, menambahkan.

Sementara itu kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sumenep, Syaiful Bahri, di hadapan para demonstran mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti temuan mahasiswa dan berjanji akan menindak tegas oknum yang melakukan pungli tersebut jika memang terbukti.

“Kami akan melakukan investigasi terhadap temuan mahasiswa, dan apabila terbukti kami akan menindak tegas oknum yang melakukan itu,” kata Syaiful, kepala disperindag sumenep.

Syaiful, mengatakan pihaknya telah memberikan sanksi kepada kepada oknum petugas yang terbukti melakukan pungli di pasar tradisional di sumenep, namun pihaknya enggan menyebutkan lokasi pasar yang di maksud.

“kami pernah memberikan sanksi kepada petugas yang terbukti melakukan pungli di pasar tradisional di sumenep beberapa waktu lalu,” jelas Syaiful menambahkan.

Setelah berdialog dengan kepala dinas disperindag, massa pengunjukrasa kemudian membubarkan diri dengan tertib, namun dia menegaskan akan terus mengawal kasus tersebut hingga benar-benar di tindak lanjuti oleh disperindag selaku penanggungjawab pasar di kabupaten sumenep. (Man/ Emha).

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *