Pena Madura, Pamekasan, 8 Juni 2022 – Dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Bupati Baddrut Tamam menginginkan instansi bekerja kolaboratif.
Ini untuk menjawab tantangan revolusi industri yang menuntut pemerintahan bekerja cepat, inovatif, kreatif, serta kolaboratif untuk mengimbangi perubahan besar seperti sekarang.
“Saya berpikir untuk melakukan langkah kolaboratif, cepat, tidak mungkin kita hidup di revolusi industri seperti ini terus kemudian tidak menghendaki inovasi dan kolaborasi,” ungkapnya pada media.
Hal ini juga dilontarkan saat prosesi Peresmian kantor Taspen (Persero) Perwakilan Madura, yang berlokasi di Jalan Kabupaten nomor 11. Itu setelah melakukan pemotongan pita dengan didampingi Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin, Sekretaris Daerah, Totok Hartono, Kepala Bappeda, Taufikurrahman, dan asisten, Bambang Edy Suprapto.
Selaku pimpinan di Pemerintah Kabupaten Pamekasan, pihaknya akan mengikuti segala prosedur yang dibutuhkan untuk mendapatkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR). Itu karena muaranya untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui program Sapu Tangan Biru yang selama ini digeber oleh pemerintah daerah setempat.
Menurut Baddrut Tamam, seseorang yang hidup di zaman sekarang tidak mungkin bisa survive tanpa kolaborasi, dan kecepatan. Sebab, ada banyak perubahan baru muncul yang sebelumnya tidak terpikirkan. Mulai teknologi perdagangan, dan kemudahan teknologi lainnya.
“Apalagi pandemi seperti kemarin, seakan-akan kehidupan ini berhenti sebentar, orang merasa khawatir. Makanya, kekhawatiran itu mengganggu laju ekonomi kita,” tandasnya kala itu.
Dia lebih jauh menerangkan, pihaknya memiliki lima program prioritas selama kepemimpinannya. Meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, infrastruktur, dan reformasi birokrasi.
Di bidang ekonomi, pihaknya memiliki program sepuluh ribu pengusaha baru (sapu tangan biru) dengan strategi desa tematik. Mengingat, ada potensi desa yang harus digali untuk menumbuhkan ekonomi masyarakatnya.
Berkat program tersebut, masyarakat Pamekasan saat ini telah mempunyai aneka produk, seperti sarung, songkok, sepatu, sandal, tas, camilan, dan beberapa produk rumahan lainnya setelah mengikuti pelatihan gratis yang difasilitasi pemerintah daerah. Tidak hanya pelatihan gratis, pemkab juga memberikan modal dengan bunga nol persen, bantuan alat produksi, hingga fasilitasi pemasarannya.
“Makanya, ini saya kira perlu kerja sama dengan Taspen, karena APBD kita tidak cukup untuk memberikan alat produksi itu, maka assalamualaikum kita kepada Taspen, itu ada yang membutuhkan mesin sepatu, tolong dibantu, kira-kira begitu,” terangnya.
Wamira Mart (warung milik rakyat) yang menjadi fasilitasi pemasaran offline untuk para pelaku UMKM bisa bekerja sama dengan PT Taspen, termasuk pembinaannya kepada mereka. (Yud/Emha).