Bupati Fauzi; Kegiatan Keagamaan Pemkab Sekarang di Satukan Dengan Masjid Jamik

oleh
Bupati Achmad Fauzi menikmati nasi Kebuli bersama Forkopimda dan takmir Masjid Jamik Sumenep

Pena Madura, Sumenep, 19 Oktober 2021 – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi berkomitmen menjadikan Masjid Jamik sebagai pusat kegiatan hari-hari besar keagamaan (Islam) di Kabupaten Sumenep.

Keinginan Bupati untuk memusatkan kegiatan keagamaan di Masjid Jamik bukan tanpa alasan, sebab Masjid Jamik menjadi salah satu Ikon Sumenep yang pernah menjadi pusat kegiatan keagamaan pada jaman keraton dan Masjid Jamik merupakan salah satu Masjid tertua di Asia yang dibangun oleh raja Soengenep ratusan tahun silam.

Karena itu Bupati Achmad Fauzi dan wakilnya Hj. Dewi Khalifah sepakat kedepan Pemkab dan Masjid Jamik tidak lagi berjalan sendiri-sendiri dalam melaksanakan kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi Muhammad yang di gelar pada senin malam (18/10), Bupati bersama wakilnya kompak hadir sebagai bukti bahwa pemkab sudah menjalin keragaman dengan takmir Masjid Jamik menggelar kegiatan keagamaan Pemkab Sumenep di Masjid Jamik

“acara hari ini semalem ini kan acara kebersamaan antara Pemkab dengan Masjid Jamik, sehingga kedepannya juga setiap kegiatan keagamaan itu menjadi satu, sehingga cukup satu saja Masjid Jamik mengadakan ya bersama-sama dengan Pemerintah daerah,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi, Selasa (19/10/2021).

Namun karena saat ini situasinya masih pandemi Covid-19 dan meskipun Sumenep sudah level 1, kegiatan seperti peringatan Maulid Nabi tetap harus menyesuaikan dengan anjuran Pemerintah, diantaranya harus mengurangi kegiatan hiburan seperti pawai karnaval sekarang ditiadakan karena PPKM, namun tradisi seperti makan bareng nasi kebuli ala Keraton bersama para jama’ah dan keluarga keraton tetap digelar meski tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.

“Sehingga apa yang menjadi tradisi ya kita lakukan dan tentu menyesuaikan dengan ppkm biasanya tradisinya kan ada pawai karnaval dan sebagainya karena ppkm ya kita terbatas saja menyesuaikan dengan situasi dan kondisi,” kata suami Nia Kurnia itu.

Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jamik Sumenep setiap tahun digelar dua kali yaitu malam hari acara hikmah maulid bersama masyarakat umum dan pagi harinya asrakalan yang dilanjutkan dengan ramah tamah makan nasi kebuli bersama para jama’ah, keluarga keraton dan Forkopimda.(Man/Emha)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *