Bobol Lemari, Maling di Dungkek Gasak Uang Belasan Juta Rupiah

oleh
Kondisi lemari korban usai dibobol maling

Pena Madura, Sumenep, 30 Juni 2021 – Aksi pencurian dengan modus bobol lemari terjadi di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Uang belasan juta rupiah raib dibawa m pencuri tersebut.

Kejadian ini dialami Liyatun (57) warga Desa Romben Guna Kecamatan Dungkek. Uang arisan sebesar Rp. 13.000.000,- yang disimpan dilemarinya hilang dicuri maling.

Kejadian yang tak diinginkan itu, terjadi pada Selasa (29/06/2021) dini hari. Pasalnya, uang tersebut merupakan hasil arisan Liyatun, yang disimpan di dalam lemari korban

“Uang itu hasil dari arisan. Saya simpan di lemari bagian laci bawah,” kata Liyatun ditemui media Rabu (30/06/2021).

Wanita yang berprofesi sebagai penjual bubur ini bercerita, bawa saat kejadian pada Selasa kemarin, sekitar pukul 03.30 WIB bangun dari tidurnya untuk memasak bubur bersama dengan keponakannya bernama Norhayati (35).

“Jumlah uang yang dicuri itu tiga belas juta totalnya. Rencananya mau saya pakai pas keesokan harinya untuk menebus perhiasan di pegadaian,” cerita Wanita satu anak itu

“Saat bangun saya gak merasa ada yang curiga. Makanya, saya langsung pergi ke dapur masak bubur,” tambahnya.

Namun pada saat itu, dirinya tidak sadar jika lemarinya sudah kebobolan, dan sekitar pukul 04.00 WIB usai subuh korban langsung berangkat jualan bubur di salah satu pasar tradisional yang berada di kecamatan dungkek.

Selanjutnya, sekitar pukul 08.00 WIB korban pulang ke rumahnya bersama keponakannya, dengan niat mengecek uang hasil arisan tersebut yang tersimpan rapi dalam lemari korban

“Saya baru tahu pas waktu cek laci tempat menyimpan uang ada yang aneh. Soalnya, susah dibuka, terus saya coba buka dan saat itu saya kaget uang saya yang disimpan dalam dompet sudah hilang. Makanya saya teriak,” katanya.

Kemudian, saat dirinya melihat ke belakang lemari ternyata sudah bolong alias rusak. “Ini pasti maling. Saya kemalingan nak, saya kemalingan,” ucap sembari meneteskan air mata

Pihaknya mengataka jika saat kejadian, kebetulan rumah korban sedang sepi hanya tinggal 4 penghuni yang kesemuanya adalah wanita. Yakni, dua keponakan dan satu cucu.

“Suami dan menantu dari ponakan saya kerja di laut. Nompo alako tase’. Sementara anak saya di rumah istrinya di Pamekasan, jadi gak ada laki-lakinya sama sekali,” sesalnya.

Diketahui, kasus ini sudah dilimpahkan ke Polsek Dungkek oleh keluarga korban pada Selasa (29/6) kemarin sekitar pukul 14.00 WIB. Hal ini terlihat dalam Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) bernomor : STTLP/05/VI/POLSEK.

“Iya laporan sudah kami terima. Saya ke TKP ini sekarang,” kata Kanit Reskrim Polsek Dungkek, Aipda Joko Dwi HP. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *