Pena Madura, Nasional, 26 Maret 2023 – Momentum berbuka merupakan saat yang paling ditunggu-tunggu oleh orang yang sedang berpuasa. Makanan dan minuman manis selalu menjadi pilihan, baik membuat sendiri maupun berburu di pedagang takjil.
Lalu, haruskah berbuka puasa selalu dengan makanan dan minuman serba manis, sehatkah?
Dilansir dari laman hellosehat.com hasil peninjauan medis dr. Damar Upahita yang ditulis oleh Rr. Bamandhita Rahma Setiaji menerangkan, pilihan makanan manis dianjurkan asalkan tidak memakai gula tambahan berlebih.
Kenapa menu berbuka puasa harus selalu yang manis?
Sejak sahur, simpanan gula darah akan terus menurun sepanjang hari karena Anda tidak mendapat asupan lain. Sementara itu, gula darah merupakan sumber energi utama tubuh.
Itu kenapa Anda mudah merasa lemas dan ngantuk selama beraktivitas saat puasa. Untuk menggantikan energi yang hilang ini, Anda butuh menu berbuka puasa yang tepat.
Gula dapat cepat meningkatkan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa. Namun, kebanyakan makanan manis, sebut saja teh manis atau pisang goreng, tidak cukup untuk menggantikan nutrisi dan vitamin lain yang juga hilang selama seharian dipakai beraktivitas.
Makanan manis ini justru bisa menurunkan gula darah dengan sangat drastis setelah makan. Akibatnya, Anda merasa lemas dan ngantuk setelah buka puasa.
Jadi, tidak boleh makan makanan manis sebagai menu berbuka?
Idealnya, menu berbuka puasa sebaiknya memang yang manis untuk mengembalikan energi. Namun, dilansir dari British Nutrition Foundation, sebaiknya Anda tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman manis dengan gula tambahan.
Selain bisa bikin gula darah merosot drastis, asupan kalori dan gula yang terlalu banyak malah dapat membuat berat badan naik meski sedang berpuasa.
Pilih makanan manis alami yang juga mengandung serat dan bernutrisi tinggi, seperti:
- jus buah atau smoothies,
- buah kurma,
- es buah tanpa pemanis tambahan, serta
- buah segar, buah kering, atau buah yang dibekukan, seperti pisang beku salut cokelat.
Perhatikan kandungan gula pada menu berbuka Anda.
Satu butir kurma ukuran sedang mengandung sekitar 23 kalori, 6,2 gram karbohidrat dengan 5,3 gram gula dan 0,7 gram serat.
Sementara itu, kandungan gula pada segelas teh manis hangat bisa lebih tinggi lagi, tergantung dari berapa banyak takaran yang Anda pakai. Satu sendok makan gula pasir (13 gram) mengandung 50 kalori, 13.65 gram karbohidrat, dan 13,65 gram gula.
Makan 3 butir kurma memberikan sekitar 69 kalori dalam sekali berbuka puasa. Namun, kurma juga mengandung serat, protein, dan beragam mineral yaitu kalium, magnesium, copper (tembaga), mangan, besi, hingga vitamin B6 yang penting untuk tubuh.
Dilansir dari laman Healhtline, serat buah-buahan membantu mengontrol gula darah agar tidak melonjak tinggi.
Kebalikannya, segelas teh manis hangat sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak mengandung nutrisi. Apalagi jika gula yang dikonsumsi berbentuk cairan manis. Hal tersebut akan lebih mudah dicerna dan langsung diserap dengan cepat.
Maka itu, gula darah juga akan meningkat lebih drastis lagi. Ditambah lagi, minuman manis biasanya tidak memberi efek mengenyangkan, sehingga Anda bisa berlebihan mengonsumsinya.
Untuk mengganti gula pasir dalam menu berbuka puasa Anda, pakailah madu yang punya nilai gizi cukup menguntungkan atau ekstrak vanila. (Red)