Penamadura, Sumenep 16 November 2020 – Dua siswi SMAN 1 Batuan Kabupaten Sumenep jawa timur, dikeluarkan dari sekolah gara-gara orang tuanya menuduh gurunya punya santet. Pihak sekolah beralasan orang tua kedua siswa tersebut dinilai mencemarkan nama baik sekolah.
Dua siswi tersebut bernama M-N (17) dan A-Fefti (17), keduanya merupakan Siswa kelas XI, keduanya dikembalikan ke orang tuanya terhitung sejak tanggal 10 November 2020.
Kejadian tersebut berawal saat kedua Siswi itu mengalami kerasukan di rumahnya sekitar akhir Oktober bulan lalu, dalam kondisi kerasukan makhluk halus tersebut keduanya menyebut-nyebut nama salah satu gurunya F-Z yang bisa menyembuhkan dan mengeluarkan makhluk halus dalam tubunya.
“waktu kesurupan itu dirumah, cuma anak saya itu menyebut salah satu guru untuk yang bisa menyembuhkan dan mengeluarkan jin yang ada di tubuh anak saya,” kata Agus Efendi, Orang tua salah satu siswa, Senin (16/11/2020).
Kedua orang tua siswi tersebut mengaku terkejut saat menerima surat pengembalian anaknya oleh pihak sekolah, karena sebelumnya tidak ada peringatan atau mediasi dari pihak sekolah.
“pas saat terima surat anak itu dikeluarkan ya terkejut sekali saya, anak itu kan posisi kerasukan menyebut nama guru itu,” terangnya.
Kepala SMAN 1 Batuan, Solehuddin mengaku tidak terima dengan tuduhan dua wali siswanya itu, pihaknya mengaku sudah tidak sanggup untuk mendidik anak tersebut, dan memutuskan keduanya harus dikembalikan kepada orang tuanya.
“saya sebagai kepala sekolah mendapatkan laporan langsung tuduhan langsung dari orang tuanya bahwa ada guru yang bertindak sebagai tukang santet dan minta tumbal ini disampaikan kepada saya sebagai pimpinan lembaga,” kata Solehoddin, Kepala SMAN 1 Batuan.
Sehingga lanjut Soleh, untuk menjaga kondusifitas sekolah yang tertib aman dan sekolah tidak mampu, anak ini kita kembalikan kepada orang tuanya.(Man/Emha)