Pena Madura, Sumenep 07 Februari 2020 – Ambulcane Laut menjadi salah satu kebutuhan vital di Kabupaten Sumenep yang merupakan wilayah kepulauan. Pemerintah seharusnya peduli dengan kebutuhan dasar warga Kepulauan seperti ambulance laut agar dapat mengurangi beban warga Kepulauan, kata Azis Salim Syabibi tokoh pemuda Kepulauan.
Kebutuhan transportasi laut di Kabupaten Sumenep tidak hanya untuk mobilisasi aktivitas warga dari Kepulauan ke daratan maupun sebaliknya, namun juga transportasi laut untuk mengangkut jenazah atau ambulance laut, sebab sering terjadi ketika warga kepulauan meninggal di daratan jenazahnya mau dibawa pulang ke pulau oleh keluarganya.
“Ambulance laut di Sumenep saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi warga Kepulauan, seharusnya kebutuhan itu segera direspon oleh Pemerintah,” kata Azis Salim Syabibi, tokoh pemuda kepulauan, Jum’at (07/02/2020).
Pengusaha muda asal kepulauan Kangean yang juga merupakan politikus Nasdem tersebut mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir ini warga kepulauan yang kebetulan mengalami musibah atau meninggal di daratan, pihak keluarganya biasanya berusaha agar jenazah keluarganya bisa dibawa pulang ke Kepulauan meskipun harus mengeluarkan ongkos besar karena sewa perahu ambulance yang sangat mahal.
“Keluarga warga yang meninggal seringkali harus mengeluarkan biaya besar untuk sewa perahu ambulance asalkan jenazah keluarganya bisa dibawa pulang ke pulau,” terang Azis yang saat ini hendak mencalonkan sebagai Bupati Sumenep tersebut.
Hal tersebut terjadi karena kapal penumpang yang biasanya mengangkut penumpang antar pulau selama ini tidak ada yang mau membawa jenazah ke kepulauan, sehingga satu-satunya jalan keluarganya harus menyewa perahu ambulance meski harga sewanya sangat mahal yaitu 7 sampai 8 juta rupiah.
Seandainya pemerintah benar-benar mau membantu memenuhi kebutuhan warga kepulauan seperti ambulance laut tersebut sangat mudah, sehingga warga kepulauan yang sedang mengalami musibah juga bisa terbantu paling tidak biaya pemulangan jenazah keluarganya bisa lebih murah.
Selama ini penyediaan perahu khusus untuk mengangkut jenazah warga ke wilayah kepulauan biasanya dilakukan warga Mamburit Pulau Kangean, mereka membuat perahu dari kayu di desain sedemikian rupa, ukurannya sangat kecil hanya muat satu peti jenazah dengan dua anak buah kapal (ABK) dan bisa mengangkut sekitar dua orang penumpang. Perahu tersebut bisa menempuh perjalanan Kalianget ke Kangean sekitar 4-5 jam, padahal kalau dengan kapal fery sekitar 8-10 jam perjalanan.[Emha/Emha]