Pena Madura, Sumenep, 24 November 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sumenep menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama seluruh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) dari OPD, Puskesmas, Kecamatan, serta para pengawas jenjang SD dan SMP. Pertemuan ini menjadi momentum penguatan sinergi dalam upaya optimalisasi penghimpunan dan pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di tingkat daerah.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Sumenep, KH. Imam Hasyim, Senin (24/11/2025).
Wakil Bupati KH. Imam Hasyim mengapresiasi capaian Baznas Sumenep yang dinilai menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas manfaat ZIS bagi masyarakat. Ia meminta seluruh UPZ pada instansi pemerintah untuk terus menindaklanjuti Instruksi Bupati mengenai peningkatan penghimpunan zakat, infak, dan sedekah.
“Kami berharap para UPZ di seluruh OPD semakin memaksimalkan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah sesuai Instruksi Bapak Bupati,” tegasnya.
Dalam arahannya, Wabup juga menekankan pentingnya transparansi pelaporan dalam pengelolaan ZIS. Ia menyampaikan bahwa pencatatan yang akurat dan pelaporan yang terbuka akan memperkuat kepercayaan para muzakki sekaligus mencegah munculnya kecurigaan di tengah masyarakat.
“Baznas harus terus mengoptimalkan pencatatan pengumpulan dan pelaporan kegiatan, agar para muzakki mengetahui dengan jelas pemanfaatan dana yang mereka titipkan,” ujarnya.
Melalui Rakor ini, Baznas Sumenep berharap peran UPZ di setiap instansi semakin maksimal dalam memberikan edukasi, mendorong partisipasi ASN, serta memastikan tata kelola ZIS berjalan profesional, amanah, dan tepat sasaran.
Rakor ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab terkait mekanisme penghimpunan, pelaporan, dan strategi peningkatan kinerja UPZ di tahun 2026 mendatang.
Sementara
Ketua Baznas Sumenep, Ahmad Rahman, menyampaikan capaian kinerja ZIS selama Januari hingga Oktober 2025. Dari target penghimpunan Rp6 miliar, Baznas telah berhasil mengumpulkan Rp3,473 miliar atau sekitar 60 persen. Sementara itu, pendistribusian dana mencapai Rp2,823 miliar dan telah disalurkan kepada 7.402 mustahik melalui berbagai program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi.
“Pengumpulan Januari–Oktober mencapai Rp3,473 miliar dan pendistribusian Rp2,823 miliar,” terang Ahmad Rahman dalam laporannya. (Red/Emha)





