APDI Dukung Kebangkitan Wisata Sumenep Lewat Festival Paralayang

oleh
Ketua APDI Sumenep, Rasidi saat bersama Bupati Sumenep, Achmad Fauzi dan Sekda Sumenep, Edy Rasiyadi di Puncak Lanjari pada Festival Paralayang

Pena Madura, Sumenep, 27 Mei 2022 – Asosiasi Pendamping Desa Indonesia (APDI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, memberikan dukungan terhadap kebangkitan pariwisata di Kota Keris.

Dukungan itu dibuktikan APDI pada kegiatan Festival Paralayang Bupati Sumenep Cup 2022 yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep di Bukit Lanjari, Desa Soddara, Kecamatan Pasongsongan, Jum’at, 27 Mei 2022.

Dalam kegiatan itu terlihat ratusan petugas pendamping desa yang tergabung dalam APDI Sumenep kompak hadir dilokasi. Tak hanya itu mereka mengisi stand-stand pameran produk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan UMKM dari berbagai desa se Sumenep.

Ketua APDI Sumenep, Rasidi terlihat hadir dilokasi Festival Paralayang tersebut. Meski sempat diguyur hujan yang menyebabkan lokasi becek, ia terlihat semangat mendampingi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi saat melakukan peninjauan Bukit Lanjari.

Rasidi menerangkan, APDI Sumenep sangat mendukung terhadap kebangkitan pariwisata yang selama ini vakum akibat pandemi Covid-19 berkepanjangan.

“Kami para pendamping desa akan selalu mensupport kegiatan pariwisata di Sumenep. Kami yakin dengan pariwisata itu akan berdampak pada perekonomian masyarakat,” katanya, Jum’at (27/5/2022).

Apalagi, menurut aktivis GP Ansor Sumenep itu, kabupaten paling timur di Pulau Madura ini mempunyai banyak potensi wisata, baik wisata alam berupa pantai dan perbukitan yang indah hingga wisata kesehatan Pulau Gili Iyang.

“Potensi pariwisata yang dimiliki Kabupaten Sumenep ini harus mampu kita kembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat. Makanya kami APDI selalu berinovasi mendampingi bumdes agar mampu mengembangkan potensi yang ada di desa,” jelasnya.

Rasidi menambahkan, dalam event Festival Paralayang itu pihaknya sengaja menginstruksikan para pendamping desa se Sumenep untuk hadir mendampingi bumdesnya.

“Alhamdulillah teman-teman pendamping kompak datang ke lokasi. Jumlahnya hampir 150 orang. Tak hanya dari daratan saja tapi dari kepulauan seperti Sapeken, Arjasa, Kangean dan Masalembu juga hadir,” tutupnya.

Festival Paralayang Puncak Lanjari itu diikuti 38 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur. (Emha/Man).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *