Pena Madura, Sumenep, Senin 15 April 2019 – Anggota Komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang juga asli kepulauan Masalembu, Darul Hasyim Fath mempertanyakan kejelasan wacana pembangunan bandar udara (bandara) di Kepulauan Masalembu.
Belakangan wacana itu mulai memudar bahkan hilang bak ditelan bumi. Padahal bandara bagi warga masalembu sangat penting karena minimnya sarana transportasi ke kepulauan paling utara di Kabupaten Sumenep itu.
“Sampai saat ini kejelasan tentang rencana pembangunan bandar udara di kepulauan Masalembu tidak jelas, padahal transportasi udara merupakan sarana pokok bagi masyarakat Masalembu”, katanya. Senin (15/04/2019)
Menurut politisi PDI Perjuangan yang akrab disapa Darul itu melanjutkan, wacana itu tidak serius dikarenakan minimnya Political will dari pusat maupun daerah sehingga mengakibatkan rencana pembukaan bandara di Masalembu tidak jelas. Padahal warga Masalembu sangat berharap pembangunan bandara itu bisa segera terealisasi.
“Seharusnya bandar udara di Kepulauan Masalembu sudah ada sejak dulu mengingat mobilisasi warga cukup besar, khususnya dalam kegiatan perekonomian masyarakat dalam hal jual-beli ikan”, jelasnya.
Awalnya, bandara di Kepulauan Masalembu akan menggunakan aset milik BUMN (Badan Usaha Milik Negara), namun sampai detik ini tak kunjung ada kepastian. Selama ini, masyarakat Masalembu sangat tergantung pada angkutan laut Kapal Perintis, namun jarak oprasinya agak lama sehingga kalau ada kepentingan mendadak sangat kesulitan.
“Selama inì masyarakat masalembu cuma ketergantungan pada transportasi laut (perintis) itupun jadwal operasinya lama”, pungkasnya.
Ia berharap wacana pembangunan bandara di Kepulauan Masalembu diseriusi oleh pihak terkait. Hal ini karena tingkat kebutuhan masyarakat di pulau tersebut sangat tinggi untuk aktivitas sehari-hari. (Emha/Man)