Pena Madura, Sumenep, 07 Januari 2020 – Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, Kapolres Sumenep, AKBP. Deddy Supriyadi bersama Komandan Kodim 0827 Sumenep, Letkol Inf. Ato Sudiatna secara heroik menyelamatkan korban banjir yang sudah hampir tenggelam.
Korban bapak paruh baya yang sudah tinggal tangan dan kepalanya tersebut, berhasil diangkat dan dievakuasi ke perahu karet yang ditumpangi ketiga anggota Forkopimda Sumenep itu. Korban kemudian dibawa ke petugas Tagana untuk dibawa ke posko kesehatan bencana.
Tak sampai disitu, sesampainya di posko, korban sempat tak sadarkan diri sehingga petugas harus memberikan pertolongan pertama berupa oksigen kepada korban banjir itu. Setelah korban sadar, barulah korban dirujuk ke puskesmas terdekat.
Aksi diatas merupakan adegan dalam simulasi tanggap bencana banjir di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang digelar Pemerintah Kabupaten Sumenep, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Polres dan Kodim 0827 Sumenep. Selasa (07/01/2019).
Simulasi tanggap bencana banjir itu dilakukan di sungai Kebunagung, Kecamatan Kota Sumenep. Sebelum Wabup, Kapolres dan Dandim turun melakukan penyelamatan, digambarkan jika sungai terbesar di Kota Sumenep itu mengalami peningkatan debit air.
Air bercampur lumpur itu hingga meluap ke perumahan warga akibat hujan deras yang mengguyur Sumenep dalam waktu lama. Akibtnya, warga disekitar lereng sungai panik karena air mulai masuk ke perumahan mereka.
Wabup Sumenep, Achmad Fauzi menjelasakan jika simulasi itu untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana di Sumenep, khususnya petugas baik BPBD, Polres dan Kodim 0827 Sumenep.
“Kita kan tidak tahu kapan bencana itu akan terjadi. Jadi kita masyarakat dan petugas harus selalu sigap bencana, baik itu banjir, angin kencang dan bencana lainnya,” katanya. Selasa (07/01/2019).
Oleh karenanya, dengan simulasi yang dilakukan itu, jika seandainya suatu saat bencana terjadi petugas sudah siap dan terlatih. Mulai untuk melakukan pertolongan pertama pada korban, evakuasi, posko darurat, dapur umum hingga petugas medisnya.
“Memang kita tidak bisa prediksi kapan bencana itu akan datang. Namun dimanapun wilayah sumenep semuanya berpotensi untuk terjadi bencana. Sehingga kapanpun kita harus waspada dan siap,” tegasnya.
Sementara Kapolres Sumenep, AKBP. Deddy Supriyadi mengaku sudah bersama Dandim 0827 Sumenep sudah menyiapkan anggotanya yang terlatih. Setiap lini sudah ada petugas yang dilatih untuk melakukan tugasnya masing-masing jika misalnya di Sumenep terjadi bencana.
“Dengan simulasi ini, nanti akan tahu siapa berbuat apa. Jadi jika nanti terjadi bencana sebenarnya, sudah tidak repot lagi untuk turun membantu para korban,” tutunrya.
Dalam simulasi itu sebanyak 150 personel dilibatkan, baik dari unsur kepolisian, TNI, BPBD hingga Taruna Tanggap Bencana atau Tagana. (Emha/Man)