Gubernur Khofifah Pastikan Jatim Optimal Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

oleh
Gubernur Khofifah Pastikan Jatim Optimal Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

 

Pena Madura, Regional, 21 Desember 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung Posko Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) Base Ops Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda, Sidoarjo, Minggu (21/12/2025). Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan langkah mitigasi bencana hidrometeorologi berjalan optimal menjelang puncak musim hujan di Jawa Timur.

Dalam kunjungannya, Khofifah memastikan kesiapan teknis serta koordinasi lintas sektor terus diperkuat guna menekan potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor yang meningkat saat musim hujan.

Khofifah menjelaskan bahwa OMC di Jawa Timur telah dilaksanakan sejak 5 Desember 2025. Hingga 20 Desember 2025, operasi tersebut telah berlangsung selama 17 hari dengan total 30 kali sortie penerbangan. Kegiatan OMC merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD Jatim, Lanudal Juanda, BMKG, serta PT Milan Pillery Bersatu sebagai operator modifikasi cuaca.

“BMKG menyampaikan bahwa potensi puncak hujan di bulan Desember sekitar 20 persen. Sementara puncak tertinggi diperkirakan terjadi pada Januari mencapai 58 persen dan Februari sebesar 22 persen,” ujar Khofifah.

Menurutnya, modifikasi cuaca dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak hujan lebat yang berpotensi menimbulkan bencana. OMC dilaksanakan dengan pendekatan berbasis ilmiah, di mana penentuan titik persemaian awan bersifat dinamis sesuai pergerakan awan yang terpantau radar dan data satelit BMKG.

“Modifikasi cuaca ini adalah bagian dari upaya kita agar hujan lebat tidak terkonsentrasi di satu wilayah dan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan,” tegasnya.

Khofifah menambahkan, OMC bukan bertujuan menciptakan hujan secara tiba-tiba, melainkan membantu awan yang sudah terbentuk agar hujan turun lebih merata. Dengan demikian, risiko banjir, tanah longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya dapat ditekan.

Data Posko OMC mencatat, hingga 20 Desember 2025 telah digunakan bahan semai sebanyak 14.000 kilogram CaO dan 16.000 kilogram NaCl, dengan total jam terbang mencapai 62 jam 24 menit.

Selain upaya mitigasi melalui OMC, Gubernur Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta melakukan mitigasi mandiri di lingkungan masing-masing, seperti menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah ke sungai.

“Mari kita lakukan kewaspadaan bersama semaksimal mungkin untuk menghindari hal-hal yang membahayakan, terutama di tengah musim hujan,” pungkasnya. (Red/Emha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *