Penamadura.com, Sumenep 21 Agustus 2025 – Sejak Januari hingga Agustus 2025, jumlah kasus campak di Sumenep tercatat mencapai 1.944 kasus dengan 12 penderita meninggal dunia. Kondisi ini membuat Sumenep kini resmi berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, mengatakan salah satu faktor melonjaknya kasus campak di Sumenep diduga karena banyak anak yang tidak mendapat imunisasi saat pandemi Covid-19.
“Saat itu kegiatan Posyandu di desa-desa, pelaksanaannya diminimalisir karena adanya aturan tidak boleh berkerumun. Sehingga sasaran-sasaran imunisasi bisa lolos,” jelasnya, Kamis (21/8/2025).
Selain itu, cuaca tak menentu akibat kemarau basah disebut juga ikut berpengaruh terhadap daya tahan tubuh anak-anak, sehingga lebih mudah terpapar virus campak.
“Virus campak ini adalah virus yang mudah sekali menular, dan oleh sebagian masyarakat Sumenep dianggap sebagai penyakit yang biasa. Padahal akibatnya bisa fatal. Apalagi jika disertai komplikasi,” tambahnya.
Untuk memutus mata rantai penyebaran agar tidak semakin meluas dalam waktu cepat, menurutnya Pemkab Sumenep akan menggelar imunisasi massal atau Outbreak Response Immunization (ORI) mulai tanggal 25 Agustus ini.
“Untuk pelaksanaan ORI tanggal 25 Agustus nanti, kami sudah siap,” tambahnya.(man/red)