Pena Madura, Nasional, 15 Agustus 2025 – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, mendesak Presiden Prabowo Subianto agar menjadikan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama dalam Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Dalam keterangannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/08/2025), Said menyatakan bahwa kemajuan bangsa tak bisa lepas dari kualitas SDM yang unggul. “Titik tekan saya dalam Nota Keuangan Presiden adalah SDM unggul. Itulah fondasi utama kemajuan negara,” kata Said Abdullah, politikus senior dari PDIP tersebut.
Ia menekankan pentingnya percepatan program-program prioritas seperti Astacita, yang mencakup penguatan pendidikan, penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG), serta layanan kesehatan yang inklusif dan merata. Menurutnya, langkah ini akan berdampak signifikan terhadap efisiensi ekonomi nasional.
Said menyoroti tingginya Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia yang saat ini berada di kisaran 6,1–6,2. Ia membandingkan dengan Vietnam yang hanya 4,6, dan menyebut Indonesia bisa menyamai angka tersebut jika kualitas SDM ditingkatkan.
“ICOR yang rendah menandakan produktivitas yang tinggi. Artinya, setiap investasi menghasilkan output yang lebih besar. Itu hanya bisa terjadi jika SDM kita berkualitas,” terangnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekayaan sumber daya alam (SDA) dan pembangunan infrastruktur tidak akan cukup tanpa dukungan SDM yang mumpuni. Dalam konteks global, daya saing bangsa sangat ditentukan oleh kemampuan manusianya.
Menjelang pidato kenegaraan Presiden Prabowo yang akan digelar dalam Sidang Tahunan MPR RI bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Said berharap arah kebijakan fiskal 2026 lebih berpihak pada pengembangan manusia Indonesia.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa penguatan SDM tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga lewat pelatihan vokasional, pemberdayaan ekonomi desa, serta penguasaan teknologi pertanian.
“Tanpa SDM unggul, APBN kita hanya akan menjadi alat belanja, bukan instrumen pembangunan yang produktif,” pungkasnya. (Red/Emha)





