Pena Madura, Sumenep, 11 Juli 2025 – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar Sidang Paripurna Penyampaian Pandangan Umum Fraksi-fraksi terhadap Nota Keuangan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025, Kamis (10/7) di Graha Paripurna DPRD Sumenep.
Dalam sidang tersebut, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melalui juru bicaranya, Hosnan, menyampaikan apresiasi terhadap kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam perubahan anggaran tahun 2025.
Hosnan menyebutkan bahwa dalam Rancangan Perubahan APBD 2025, total pendapatan daerah mengalami penurunan sebesar 6 persen. Dari sebelumnya sebesar Rp2,593 triliun menjadi Rp2,444 triliun. Meski demikian, PAD justru mengalami peningkatan.
“Target PAD semula sebesar Rp318,334 miliar naik menjadi Rp322,859 miliar atau meningkat 1 persen. Ini menunjukkan adanya kemajuan positif dalam pengelolaan pendapatan daerah yang bersumber dari potensi lokal,” kata Hosnan dari balik podium.
Hisnan melanjutkan, pendapatan transfer justru mengalami penurunan signifikan, dari Rp2,262 triliun menjadi Rp2,109 triliun atau turun 7 persen. Hal ini, menurut Fraksi PDIP, menjadi catatan penting bagi pemerintah daerah agar lebih mandiri dalam membiayai pembangunan dari sumber pendapatan sendiri.
“Kami Fraksi PDI Perjuangan akan terus mendukung langkah-langkah strategis Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan PAD. Kami berharap ke depan, ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat bisa berkurang,” tegasnya.
Fraksi PDIP juga menekankan pentingnya transparansi dan efektivitas dalam penggunaan anggaran perubahan ini agar benar-benar memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Dalam sidang paripurna ini Hadir Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, perwakilan OPD, Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD Sumenep. (Red/Emha)
